Membangun Budaya Literasi Sejak Dini

Pemandangan yang tak biasa tampak di ruangan kelas IV pagi ini. Semua siswa tampak antusias bahkan seolah merasa nyaman dengan apa yang ada di hadapannya. Suasana itu menjadi berbeda karena semua siswa tampak sedang membaca buku dan asyik dengan gambar-gambar yang ada seolah meraka mempunyai alam khayalan karena buku yang dipegang kebanyakan bertema fiksi.

Budaya baru yang semoga bisa memacu siswa untuk senantiasa menambah ilmu yaitu “15 menit membaca buku sebelum pelajaran”. Slogan tersebut telah dicanangkan oleh Kepala Sekolah yakni Ibu Musriah, S.Pd sesuai dengan isntruksi dari Ibu Pengawas sebagai bentuk upaya membangun budaya literasi sejak dini. Selain itu juga untuk memanfaatkan sedikit waktu di pagi hari sembari anak-anak mempersiapkan bekal pelajaran selama seharian penuh. Waktu 15 menit di waktu pagi dipilih oleh beliau karena dianggap paling efektif dalam membangun minat/motivasi bagi siswa.

Senyum .. Cekrek

Perlu diketahui bahwa kegiatan Membaca-menulis (literasi) merupakan suatu bentuk aktifitas yang berkontribusi penting dalam hidup siswa. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar proses pendidikan yang lewati oleh siswa selalu berkaitan dengan kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang akan tertanam dalam diri siswa secara otomatis  mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat nantinya.

Bagi kita yang beragama Islam budaya literasi adalah sebuah manifestasi dari wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW yakni perintah untuk membaca "IQRO" yang diikuti dengan kegiatan mendidik melalui literasi pada ayat berikutnya “ALLADZI ALLAMA BIL QOLAM". Sekiranya kita benar-benar mewujudkan budaya Literasi sejak dini, mulai sekarang, kita mulai dari diri kita sendiri termasuk Pendidik ( guru ) maka niscaya kemajuan pendidikan akan tercipta dan dalam jangka panjang akan tercipta Generasi Indonesia yang cerdas dan berwawasan luas. Amiiiiiin.

Subscribe to receive free email updates: